Kekuasaan dan jabatan bisa berubah jadi ancaman, bilamana terpisah dari keimanan dan hati nurani. Tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi kita. Maka mereka akan menjadi penguasa yang sewenang-wenang.
Mereka tidak mampu mengatakan dan menegakkan kebenaran, justru yang benar disalahkan. Yang haq dan bathil tidak bisa dibedakan. Yang benar dipenjarakan dan yang salah dibebaskan tidak tersentuh oleh hukum.
Resikonya mereka tidak mendapat hidayah oleh Allah. seperti firman Allah SWT:
اِÙ†َّ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù„َا ÙŠُؤْÙ…ِÙ†ُÙˆْÙ†َ بِاٰÙŠٰتِ اللّٰÙ‡ِۙ Ù„َا ÙŠَÙ‡ْدِÙŠْÙ‡ِÙ…ُ اللّٰÙ‡ُ ÙˆَÙ„َÙ‡ُÙ…ْ عَØ°َابٌ اَÙ„ِÙŠْÙ…ٌ
"Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur'an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan mereka akan mendapat azab yang pedih." (QS. An-Nahl: 104)
Simak video lengkapnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar